Hal pertama yang dilakukan Microsoft di konferensi Professional Developers Conference bukanlah memberikan detil lengkap tentang Windows 7, melainkan memperkenalkan sebuah operating sistem (OS) untuk cloud computing, dinamakan Windows Azure. Sebelumnya pernah disinggung Steve Ballmer sebagai “Windows Cloud,” Windows Azure menjadi basis dari layanan hosting yang memberi kemudahan bagi para pengembang untuk mengoperasikan aplikasinya di infrastruktur cloud computing berbasis Windows — dinamakan Azure Services Platform.
Windows Azure berperan sebagai pondasi dari Azure Services Platform yang membantu para pengembang membuat aplikasi cloud computing — jadi apabila Anda bukan seorang pengembang, pengumuman ini mungkin tidak terlalu berarti untuk Anda, hanya berarti Microsoft juga sudah mulai memasuki dunia cloud computing. Windows Azure bukanlah sebuah OS untuk digunakan pengguna biasa, mereka akan tetap menggunakan Windows 7, penerus Windows Vista.
Microsoft bukanlah perusahaan besar pertama yang menawarkan layanan seperti ini, Amazon sudah sejak dulu menawarkan infrastruktur cloud computing murah dengan layanan Amazon EC2 dan Google App Engine. Bedanya, menggunakan Azure Services Platform memberikan keterbatasan serius bagi banyak pengembang untuk mengembangkan aplikasi menggunakan hanya teknologi yang didukung Microsoft seperti IIS dan .NET.
Menurut Amitabh Srivastava, Corporate VP Microsoft yang merupakan salah satu pengembang kunci Windows Azure adalah sebuah infrastruktur berskalabilitas tinggi untuk mengoperasikan aplikasi berbasis Microsoft, menawarkan berbagai jenis layanan termasuk virtualisasi, penyimpanan dan jaringan dan banyak lagi, semuanya dioperasikan dalam data center global milik Microsoft. Beberapa komponen utama dari Azure Services Platform adalah:
Windows Azure sebagai server dan untuk keperluan manajemen penyimpanan, komputasi dan jaringan
Microsoft SQL Services untuk layanan database
Microsoft .NET Services yang merupakan implementasi dari .NET di cloud
Live Services untuk berbagi, menyimpan dan mensinkronisasikan dokumen, foto dan file di berbagai PC, ponsel dan situs (mirip dengan Live Mesh mungkin?)
Selain itu, Microsoft juga menawarkan sebagian besar dari aplikasi korporat-nya Microsoft Online Services untuk dipakai sebagai layanan berbayar. Berbagai produk terkenal Microsoft seperti Exchange Online, SharePoint Online, Microsoft Dynamics CRM Online, Office Communication Online dan Office Live Meeting untuk digunakan pengguna tanpa harus dipelihara sendiri oleh perusahaan.
Dan mengapa Microsoft kini juga mulai mengusung paradigma cloud computing? Kalau tidak salah ingat, CEO Microsoft Steve Ballmer beberapa tahun lalu merupakan salah satu orang yang paling keras mengecam cloud computing, menuduh Google sebagai mengeluarkan Chrome sebagai “OS untuk aplikasi web” tetapi tetap saja dioperasikan di Windows. Tinggalkan pendapat Anda melalui komentar di bawah ini
JIKA INGIN BERPENGHASILAN ON LINE! KLIK LINK DI BAWAH !!!!
Microsoft Rilis Windows Azure di PDC
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
WOWWWWW
Label
Arsip
JANGAN DIKLIK!!
Komentar
Visitor
LINK
- TIPS AND TRIK
- GAME CLUB
- cafe bisnis online
- By-scr
- guitar keren
- adifajar
- masade
- awaludyn
- ABALA-SHARE
- budi amin
- Techno new
- Headline Automotive
- Trendy Ponsel
- Laptop Club
- tukang kebun
- kaii
- fikri
- jepun 131
- evi
- anak kendari
- roni
- bisikan hati
- dollar hunter
- Shinici
- apri
- qori
- Helda dot info
- Ghani music
- romeo gadungan
- anton arizal
0 komentar:
Posting Komentar