Semrawutnya pengumuman kelulusan tingkat SMK ditengarai karena adanya kesalahan akibat LJK.Kemungkinan kunci jawaban ujian tertukar sehingga jawaban siswa tidak ada yang benar.
Kepala SMK PGRI 3 Kota Malang, Santur Hidayat S.Pd. Dugaan ini muncul berkaca pada kasus yang terjadi di sekolahnya. Dimana sebanyak 279 siswa tidak memiliki nilai produktif. Namun setelah dikonfirmasikan ke Surabaya dan print out dari Jakarta ternyata yang tidak lulus ujian hanya 12 siswa saja.
Indikasinya kemungkinan ada kunci jawaban tertukar, atau ada salah kode. Sebab kode sekolah memberi warna ketidak munculan nilai. Contohnya saja untuk program keahlian sepeda motor kodenya berbeda dengan mekanik otomotif. Dan jika ini sampai tertukar akan berdampak fatal. Apalagi jumlah program keahlian SMK sangat banyak sehingga kemungkinan ini bisa saja terjadi.
Santur menuturkan pihaknya menerima rekap nilai kelulusan siswanya ini pada Senin lalu. Dan ia pun sangat kaget karena hampir 50 persen yang tidak lulus. Muncul kecurigaannya kalau ada yang tidak beres, karena semua siswa di satu program keahlian tidak memiliki nlai produktif alias kosong.
Sebenarnya jika mengacu pada aturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) jika nilai produktif tidak muncul ada dua kemungkinan yang terjadi. Kemungkinan pertama siswa mendapat nilai di bawah empat sehingga nilai produktif nya tidak muncul, dan terjadi kesalahan teknis.
‘’Ternyata setelah ditelusuri Polda Jatim di sekolah kami 279 siswa yang awalnya dinyatakan tidak lulus hanya 12 saja yang murni tidak lulus,’’ jelasnya.Para peserta ujian kejar paket C diminta untuk tidak menyepelekan ujian ini karena ada standar nilai kelulusan. Standar nilai kelulusan yakni 4,25 untuk setiap mata pelajaran yang diujiankan.
0 komentar:
Posting Komentar