Ketua MUI, Cholil Ridwan, mengaku terharu saat dirinya nonton film KETIKA CINTA BERTASBIH, bareng Din Syamsudin (Ketua Muhammadiyah), Ustadz Jefrry Al Buchori, Habiburrahman El Shirazy dan sutradara KCB, Chaerul Umam. Menurutnya, KCB benar-benar merupakan film dakwah.
"Ini benar-benar film dakwah. Kemarin kita dari MUI sempat dapat undangan nonton bareng BUKAN CINTA BIASA. Karena kami nonton film BUKAN CINTA BIASA itu kami diprotes oleh masyarakat. Karena film itu memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan undang-undang pornografi. Seolah-olah kami menyepakati film tersebut karena menerima undangan nonton," kata Cholil di Djakarta Theatre, Rabu (3/5).
"Kita lihat film KCB dari awal sampai akhir saya meneteskan air mata, karena film seperti inilah yang bisa disebut film dakwah. Saya sampai sulit untuk mengoreksi kesalahan dari sisi ke-Islam-an. Dan saya di sini menganjurkan kepada masyarakat untuk menonton film ini. Bagaimana menyalurkan fitrah cinta yang baik dan bagaimana berkeluarga yang baik," imbuhnya.
Lebih jauh, Cholil menegaskan bahwa banyak orang menyalahartikan kenikmatan ciuman pertama. Menurutnya, apa yang sebenarnya dirasakan adalah sebuah musibah.
"Kalau orang bilang ciuman pertama adalah nikmat, tapi seharusnya ciuman pertama adalah musibah. Makanya saya berpesan pada Chaerul Umam, jangan sampai mengotori usia dia yang sudah 60-an dengan film-film yang nggak bagus," tegasnya. (kpl/ant/bun)
0 komentar:
Posting Komentar